Megapolitan Developments Berikan Donasi Sembako untuk Warga Limo yang Isolasi Mandiri

17 MAR 2021

Pemberian bantuan sembako kepada warga Kecamatan Limo, Depok yang terkena Covid-19 dan sedang isolasi mandiri merupakan bagian dari kepedulian perusahaan bagi masyarakat yang ada di sekitar proyek pengembangan properti dari PT Megapolitan Developments Tbk

Perusahaan pengembang property, PT Megapolitan Developments Tbk (EMDE) memberikan donasi berupa sembako untuk warga di Kecamatan Limo, Depok yang positif Covid-19 dan sedang melakukan isolasi mandiri.

Bantuan sembako tersebut diserahkan secara simbolis oleh Direktur Bisnis Unit PT Megapolitan Developments Tbk, Radian Wena kepada Pejabat Pelaksana Tugas (Plt) Camat Limo, Nina Suzana melalui Posko satuan tugas Covid 19 di kantor kecamatan Limo, Cinere Depok, Rabu (17/3/2021).

Radian Wena menuturkan, bantuan sembako untuk warga merupakan bentuk dari kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) yang sudah dilakukan perusahaan sejak awal pandemi Covid-19.

“Ini adalah kegiatan yang sudah kita lakukan sejak adanya pandemi Covid-19 di tahun 2020 lalu, kita ada beberapa kegiatan yang dilakukan di semua area pengembangan PT Megapolitan Development yaitu di Bogor, Karawaci, Tangerang dan Cinere,” ungkap Radian kepada wartakotalive.com, Rabu (17/3).

Kepedulian perusahaan

Radian menambahkan, bahwa pemberian bantuan sembako kepada warga Kecamatan Limo, Depok yang terkena Covid-19 dan sedang isolasi mandiri merupakan bagian dari kepedulian perusahaan bagi masyarakat yang ada di sekitar proyek pengembangan properti dari PT Megapolitan Developments Tbk.

“Tentunya ini adalah salah satu kepedulian kita karena kita berada di bagian wilayah ini, kebetulan lahan pengembangan kita ada di Kecamatan Limo dan kita merupakan bagian besar dari keluarga besar Kecamatan Limo, Cinere Depok sehingga kita juga punya kewajiban untuk membantu warga yang terpapar Covid-19,” ujarnya.

Apresiasi

Sementara itu, (Plt) Camat Limo, Nina Suzana mengapresiasi atas bantuan sembako yang diberikan oleh PT Megapolitan Developments Tbk untuk warga Kecamatan Limo, Cinere Depok yang terpapar Covid-19 dan sedang melakukan isolasi mandiri.

“Kami merasa bersyukur atas bentuk perhatian dari pengusaha yang ada di lingkup wilayah Kecamatan Limo, dan ini merupakan bantuan pertama yang melibatkan pihak swasta dalam memberikan sembako bagi warga yang sedang isolasi mandiri akibat terpapar Covid-19,” ucap Nina.

Ia berharap, bantuan sembako untuk warga yang isolasi mandiri ini juga ikut ditiru oleh perusahaan atau pihak swasta lainnya.

“Semoga kegiatan ini mampu menggerakkan hati para pengusaha untuk membuka hatinya untuk perhatian ke masyarakat yang melakukan isolasi mandiri di rumah, karena Covid-19 ini bukan berarti warga yang nggak mampu, tapi karena tidak bisa beraktifitas otomatis kebutuhan pokoknya harus kita penuhi,” ucap Nina.

Ada 186 warga isloasi mandiri

Nina menyebutkan, saat ini ada 186 warga di wilayah Kecamatan Limo yang melakukan isolasi mandiri akibat terpapar Covid-19. Adapun warga yang isolasi mandiri adalah kategori orang tanpa gejala (OTG) dimana mereka tetap harus dipantau dan dibantu dari segi stok kebutuhan pangan mereka.

“Kalau warga (positif Covid-19) yang isolasinya di rumah sakit, enteng kita nggak ada masalah, ketika selesai (sembuh) langsung bisa pulang (ke rumah), tapi yang isolasi mandiri di rumah menjadi beban kita karena mereka OTG dan tidak dirawat maka mereka harus diberikan sembako karena dia nggak boleh beraktifitas,” ucapnya.

Menurut Nina, jika satu orang sudah positif Covid-19 maka akan beresiko menularkan ke anggota keluarga lainnya dan menimbulkan penularan cluster keluarga.

“Jika satu keluarga di dalam rumah semua terpapar, walaupun mereka punya duit banyak, tetap saja mereka nggak bisa kemana-mana, makanya bantuan stok sembako seperti ini sangat diperlukan, bukan hanya untuk masyarakat tidak mampu saja, tapi untuk seluruh masyarakat yang isolasi mandiri,” jelas Nina.

Nina mengatakan, bahwa Puskesmas Kecamatan Limo pun terus memantau perkembangan kesehatan dari warga yang isolasi mandiri tersebut.

“Warga yang isolasi mandiri terus di monitor setiap saat oleh Kepala Puskesmas terkait perkembangan kondisi kesehatannya. Jika terjadi perburukan langsung dirujuk kerumah sakit, karena yang isolasi mandiri ini adalah yang OTG dan kita pastikan warga ini stay dirumah, nggak boleh beraktifitas,” ucapnya.

Kembali